Jakarta, KabarinAja – Markas Besar TNI (Mabes TNI) saat ini masih memverifikasi informasi terkait dua prajurit TNI yang terluka dalam serangan oleh militer Israel saat menjalankan tugas sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon. Peristiwa ini terjadi di wilayah Naqoura, Lebanon, pada Kamis.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto, dalam keterangannya di Jakarta mengatakan bahwa TNI tengah melakukan pengecekan lebih lanjut. "Kami masih mengonfirmasi kabar tersebut," ujar Kapuspen TNI, Kamis (tanggal diisi).
Tak lama setelah insiden tersebut, UNIFIL merilis pernyataan resmi yang mengecam tindakan penembakan tersebut. UNIFIL menegaskan bahwa serangan yang sengaja menargetkan pasukan perdamaian adalah pelanggaran serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701.
"Kami sedang menyelidiki masalah ini dengan pihak IDF (militer Israel)," kata UNIFIL dalam pernyataannya.
UNIFIL tidak merinci asal negara kedua prajurit yang terluka, namun disebutkan bahwa luka-luka yang mereka alami tidak terlalu serius. Kedua prajurit tersebut saat ini masih dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Dua prajurit perdamaian kami terluka setelah tank Merkava milik IDF menembak ke arah menara pengamatan di Markas UNIFIL di Naqoura. Meski luka mereka tidak fatal, mereka tetap harus dirawat di rumah sakit," jelas UNIFIL.
Menurut informasi yang beredar, namun belum dikonfirmasi oleh Mabes TNI, kedua prajurit tersebut adalah Pratu Marinir Eggy Arifiyanto dan Praka Nofrian Syah Putra.
Saat ini, lebih dari 1.000 prajurit TNI bertugas di berbagai wilayah Lebanon dalam misi perdamaian UNIFIL. Mereka ditempatkan di berbagai satuan seperti Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), dan beberapa unit lainnya yang mendukung operasi di darat maupun laut.
Dengan komitmen kuat menjaga perdamaian, TNI terus menjalankan tugas internasional mereka bersama UNIFIL demi menjaga stabilitas kawasan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar